Pages

Wow, Beckham-Owen Pernah Menjadi Sasaran Al-Qaeda!


Siapa sangka, sejumlah bintang muda Timnas Inggris di era 1990an menjadi sasaran teroris Al-Qaeda di bawah pimpinan Osama bin Laden, termasuk David Beckham.

Seperti diketahui, di awal era itu Osama sempat tinggal di London dan membangun jaringan teroris radikalnya. Menurut Adam Robinson, penulis biografi Osama berjudul Behind The Mask of Terror,Osama juga menikmati olah raga khas negara tersebut, yakni sepak bola.
Osama dikabarkan cukup sering datang ke Highbury, kandang Arsenal kala itu, untuk menyaksikan Dennis Bergkamp dkk berlaga.


Namun meski Osama sangat menggemari sepak bola, ia lebih suka melihat darah, mayat dan air mata di arena olah raga yang menjunjung sportivitas dan fair play itu.

Masih dinukil dari buku Robinson, seperti dilansir sabotagetimes.com, pria yang semasa hidupnya dipanggil Sheikh oleh para pengikutnya itu merencanakan sejumlah serangan di Piala Dunia 1998.

Al-Qaeda merencakan teror dengan bekerja sama dengan gembong teroris di Prancis, Grup Islam Bersenjata (GIA), untuk menyerang Timnas Inggris dan Amerika Serikat.

Plot untuk Inggris direncanakan dimulai pada laga Inggris melawan Tunisia yang digelar di Marseille.

“Sheikh (Osama) meminta kami mengamati gerakan (David) Seaman, (Alan) Shearer dan pelatihnya, (Glenn) Hoddle. Juga, perhatiannya tak lepas dari dua pemain muda yang sedang melejit, David Beckham dan Michael Owen..” ungkap Ahmed Zaoui, salah satu anggota Al-Qaeda.

Seseorang akan melakukan aksi bom bunuh diri ke arah David Seaman, sementara lainnya akan menyerang bangku cadangan Inggris, dimana diperkirakan Hoddle, Beckham dan Owen akan ada di sana. Seorang teroris lagi akan melemparkan granat ke arah pendukung Inggris di belakang gawang, sementara seorang lagi diinstruksikan masuk ke lapangan dan menembak mati Alan Shearer dari jarak dekat.

Hampir bersamaan dengan itu, teroris juga merencanakan serangan ke hotel tempat tim AS menginap di Paris.

Namun berkat sejumlah mata-mata yang disebar intelijen Prancis ke jaringan GIA, rencana tersebut terendus dan dapat digagalkan.

Osama, yang kabarnya kerap bermain sebagai penjaga gawang di masa mudanya, menggemparkan dunia dengan mengaku bertanggung jawab atas tragedi 9 September tiga tahun kemudian.

Hampir sepuluh tahun setelah tragedi tersebut, tentara AS mengklaim telah berhasil menewaskan Osama.


0 komentar:

Posting Komentar